Komisi VI Kunjungi Pasar Grogol Pantau Harga Kebutuhan Pokok

11-06-2015 / KOMISI VI

Fenomena tahunan akan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok menjelang puasa maupun lebaran seakan menjadi tradisi yang terus terjadi setiap tahunnya. Kenaikan tersebut antara lain meningkatnya permintaan akan komoditas pangan namun stok langka sehingga harga-harga dinaikkan. Bahkan terjadi kelangkaan akibat aksi spekulan, adanya penimbunan bahan pangan, dan terkendalanya distribusi pasokan yang lambat.

Kenaikan bahan-bahan pokok setiap menjelang puasa maupun lebaran biasanya terjadi pada H-7 puasa maupun lebaran dimana permintaan akan komoditas tinggi, namun pada tahun 2015 kenaikan bahan-bahan pokok sudah terjadi sebulan sebelum puasa. Menyikapi hal tersebut Komisi VI melakukan fungsi pengawasannya dengan melakukan inspeksi langsung ke pasar-pasar tradisional salah satunya inspeksi ke Pasar Grogol Jakarta Barat, Kamis (11/6).

Tim Komisi VI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI Azam Azman Natawijaya (Fraksi PD) dan didampingi Anggota Komisi VI Bambang Haryo Soekartono (Fraksi Partai Gerindra) dan Dwie Aroem Hadiatie (Fraksi Partai Golkar) mengecek harga-harga di setiap pedagang bahan-bahan pokok yang ada di dalam pasar.

Dalam inspeksi tersebut ditemukan adanya kenaikan beberapa komoditas kebutuhan pokok, seperti harga telor ayam di Pasar Grogol mengalami kenaikan sebulan yang lalu dari harga Rp18.000,00 menjadi Rp22.000,00. Kenaikan harga telor ayam tersebut mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat dan hal tersebut dikeluhkan pedagang yang mengakibatkan omsetnya menurun.

Keuntungan sehari sebelum adanya kenaikan biasanya bisa mendapatkan sekitar Rp300.000,00 namun setelah adanya kenaikan keuntungan yang diperoleh mengalami penurunan Rp150.000,00 hingga Rp100.000,00. Selain kenaikan harga telor ayam, terjadi kenaikan harga minyak goreng di Pasar Grogol dari harga Rp11.000,00 mengalami kenaikan menjadi Rp12.000,00.

Kelangkaan bahan-bahan pokok menjadi salah satu alasan kenaikan harga bahan-bahan pokok tersebut, seperti yang disampaikan para pedagang kepada Komisi VI. Stok barang yang langka seringkali dilakukan permainan oleh para spekulan untuk menaikkan harga-harga tersebut.

Seperti yang disampaikan Anggota Komisi VI Bambang Haryo Soekartono bahwa “barang-barang kebutuhan pokok sengaja disimpan puasa dan lebaran, karena mendekati puasa dan lebaran dianggap permintaan akan kebutuhan pokok akan meningkat sehingga terjadi kelangkaan dan dipergunakan dipergunakan oleh para spekulan untuk menaikkan harga-harga”.

Dalam kesempatan tersebut Tim Komisi VI menyampaikan bahwa akan segera berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan untuk segera menstabilkan harga bahan-bahan pokok agar pedagang maupun pembeli tidak resah dan dirugikan. (skr)/foto:iwan armanias/parle/iw.

       

 
BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...